Ketika Allah Menguji Kita – Abu Mufidah

Selasa, 01 Maret 2011

 

KETIKA ALLAH MENGUJI KITA

 

Judul buku : KETIKA ALLAH MENGUJI KITA

Penulis : Alwi Alatas

Penerbit : TARBAWI PRESS

Cetakan : Mei 2010

Jumlah Hal : 259

Presensi : Abu Mufidah

Kesulitan dan ujian hidup tak pernah lepas dalam kehidupan ini. Ia menyatu dan lengket kemanapun kaki kita melangkah. Selalu ada yang lepas dan pergi dari kita. Namun tentu rasa syukur jangan kendur dan rasa sabar jangan hilang dalam diri kita. Karena nikmat yang kita dapat tentu lebih banyak daripada masalah yang ada. Maka ingatlah selalu pemberia Allah kepada kita. Ia berikan kepada kita dari segala arah. Dari atas kepala hinga kaki kita nikmat itu selalu kita rasa.

Kesehatan, keselamatan, ketersediaan makanan meski sedikit, pakaian, udara,air, ini adalah bagian dari dunia yang telah menjadi milik kita. Tapi mugkin kita tidak menyadari akan hal ini, bahkan kita angap remeh. Kita tidak menyadari nikmat ini hinga luput dari rasa syukur kita. Selain itu kita masih memiliki bibir, lidah, dua tangan, dan dua kaki yang tetap berpungsi normal dan selalu memudahkan kita untuk tetap beraktifitas.
Tidakkah kita ingat bahwa sebagian saudara kita ada yang tidak sanggup berdiri tegak dikarenakan kakinya hanya satu. Ingatlah teman kita yang tidak bisa melihat karena buta sejak lahir, padahal dia ingin sekali melihat indahnya dunia. Ada juga saudara kita yang tidak sanggup berbicara karena bisu, padahal kita masih bisa berbicara, bahkan kita sering mengumpat menjelekan-jelakan orang hingga orang lain sakit hatinya dikarenakan ulah bibir kita yang sok bisa bicara. Bisakah kita membayangkan diri kita berjalan tanpa kedua kaki. Apakah kita anggap enteng kita bisa tidur pulas, sementara orang lain sama sekali tidak bisa menikmati tidur karena ada penyakit. Apakah kita lupa bahwa kita hari ini masih bisa menikmati lezatnya makanan dan segarnya air minum, sementara teman kita sekarang masih ada yang terbaring lemas dirumah sakit, ia tidak bisa menikmati kelezatan makanan dan kesegaran air minum.
Terlalu banyak kita telah dianugerahi kenikmatan yang besar ini, namun syukur kita terasa hambar dan kadang tidak Nampak dalam diri kita orang yang bersyukur. Ataukah kita sudah di cap menjadi orang kufur nikmat. Kita mestinya harus koreksi diri kita masing-masing saat ini juga.
Setiap manusia tentu pernah menghadapi ujian dan cobaan serta masalah-masalah dalam hidupnya. Persoalan hidup merupakan hal yang lumrah. Namun terkadang manusia tidak sabar dalam menghadapinya. Saat mendapat masalah mungkin dia akan banyak mengeluh dan marah. Atau bahkan mungkin mempertanyakan takdir yang telah menimpanya. Padahal ujian dan masalah merupakan keniscayaan dalam hidup. Sebetulnya ia pungsi yang bisa memperkuat daya tahan serta mengangkat kedudukan kita. Sekiranya seseorang beriman dan bersabar, maka kesusahan dan kepedihan yang dirasakannya saat menerima musibah akan mendapat ganti yang lebih baik nantinya Insya Allah. Hal ini pulalah yang membuat Rasulullah Shallallahu’alihi wasallam suatu kali tersenyum. Ketika para sahabatnya melihat Rasulullah tersenyum mereka terheran-heran dan bertanya mengapa beliau tersenyum, maka Rasulullah Shallallahu’alihi wasallam menjawab, ‘’Karena heran terhadap keluh kesah seorang mukmin akibat sesuatu yang dideritanya. Jika ia mengetahui hikmah apa yang ada di dalam penderitaan tersebut, maka ia akan lebih menikmati hingga ia bertemu Allah subhanhuwata’ala. [Hr-Ibnu Abu Dunya, dari Ibnu Mas’ud]
Ada banyak sekali penjelasan semacam ini dari Rasulullah terhadap umatnya yang sedang dirundung kesusahan atau kepedihan. Ini adalah merupakan motivasi dan solusi yang indah bagi umat yang beriman untuk menyelesaikan persoalan demi persoalan yang menghantamnya. Dengan hanya meminta campurtangan Allah subahanahuwata’ala maka masalah apapun yang kita hadapi akan terselesaikan.
Buku ini lebih berbicara tentang persoalan keseharian kita dan kiat-kiat mengatasinya sejalan dengan tuntunan Islam. Hidup ini penuh dengan persoalan, dan kadang ia menghantam kita dengan keras. Namun, apa pun persoalannya, setelah Anda membaca dan memahami isi buku ini, insya Allah Anda akan memandang kehidupan ini dengan cara yang berbeda dan akan merasakan kenyamanan dan hidup penuh makna. Buku ini ditulis dengan bahasa populer dan dengan gaya tulisan yang mengalir dan komunikatif, sangat mudah untuk dipahami. Dari awal hingga akhir, halaman-halamannya dipenuhi dengan sejumlah ilustrasi dan kisah-kisah nyata yang menyentuh, contoh-contoh kasus, dan kutipan-kutipan dari al-Qur’an, Hadits, serta penjelasan orang-orang mendalam ilmunya berkenaan dengan problematika hidup manusia, dan perkataan orang-orang bijak. It’s really value to buy it; it’s a must-read book. Buku ini sangat renyah untuk dibaca, dan menjadi sebuah inspirasi dan renungan bagi kita.
Buku ini telah terbit di Malaysia (Bila Allah Menduga Kita) pada awal tahun ini dan dicetak ulang dalam waktu dua bulan saja. Ia juga berkali-kali masuk dalam best-sellers list mingguan versi dua toko buku besar di Malaysia,
Selamat Membaca
Diposkan oleh Abu Mufidah di 14:56

Leave a comment